Perbedaan granit dan keramik – Granit dan keramik memang sekilas terlihat mirip, tapi sebenarnya keduanya memiliki karakteristik yang cukup berbeda, lho! Nggak sedikit orang yang masih bingung membedakan antara granit dan keramik, padahal memahami perbedaannya bisa membantu kamu memilih material yang tepat sesuai kebutuhan. Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas perbedaan granit dan keramik biar kamu nggak salah pilih lagi. Yuk, simak sampai habis!
Pahami Perbedaan Granit dan Keramik
Granit dan keramik adalah dua pilihan material lantai yang cukup populer. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi penting banget untuk memahami perbedaannya sebelum menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Yuk, kita bahas satu per satu perbedaan granit dan keramik dari berbagai aspek berikut ini!
Baca Juga
Perbedaan Keramik dan Tegel: Panduan Memilih Lantai yang Tepat
1. Bahan Dasar
Perbedaan pertama antara granit dan keramik terletak pada bahan dasarnya. Meskipun fungsi keduanya hampir sama, proses pembuatannya sangat berbeda.
Granit berasal dari campuran alami seperti kuarsa, mika, feldspar, amfibol, dan mineral tambahan lainnya yang menciptakan pola dan tekstur unik. Sementara itu, keramik dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan lempung bola, feldspar, kaolin, kuarsa, dan air untuk menghasilkan material yang kokoh dan berkualitas. Kombinasi bahan ini membuat granit dan keramik memiliki tampilan dan karakteristik yang berbeda.
2. Proses Pembuatan
Perbedaan lain yang cukup mencolok antara granit dan keramik terletak pada proses pembuatannya. Granit merupakan batuan alami yang terbentuk dari magma yang membeku akibat tekanan tinggi di dalam bumi. Untuk mendapatkan hasil terbaik, granit kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1.230°C, membuatnya menjadi material yang sangat keras. Proses ini diikuti dengan pemotongan dan pressing untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
Sebaliknya, keramik dibuat dari tanah liat yang melalui proses pemanasan pada suhu sekitar 1.000°C. Setelah itu, keramik dilapisi glasir untuk memberikan kilau dan tampilan yang menarik. Karena prosesnya berbeda, granit jadi lebih kuat dan tahan lama dibandingkan keramik, yang cenderung lebih rapuh dan rentan terhadap benturan atau tekanan berat.
3. Daya Tahan
Dalam hal daya tahan, perbedaan granit dan keramik cukup jelas. Granit, sebagai hasil dari proses alami di bawah tekanan dan suhu tinggi, memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi. Ini membuatnya tahan terhadap goresan, retak, dan keausan, sehingga cocok banget untuk area dengan lalu lintas tinggi atau penggunaan berat. Sebaliknya, keramik cenderung lebih mudah retak atau pecah jika terkena benturan keras karena sifatnya yang lebih rapuh dibandingkan granit.
4. Tampilan
Perbedaan granit dan keramik juga terlihat jelas dari ukuran dan motifnya. Granit umumnya tersedia dalam ukuran standar seperti 40×40 cm dan 60×60 cm, sementara keramik biasanya hadir dalam ukuran yang lebih kecil seperti 20×20 cm atau 30×30 cm, meskipun beberapa produsen juga menawarkan ukuran lain sesuai kebutuhan.
Dari segi motif, granit memiliki pola alami yang cenderung sederhana dan konsisten karena berasal dari batuan alam. Sebaliknya, keramik menawarkan motif yang lebih bervariasi dan sering kali memiliki pola bergelombang atau abstrak. Selain itu, granit memiliki warna yang lebih cerah dan daya serap air yang rendah, sekitar 0,05%. Sementara itu, keramik memiliki daya serap air yang lebih tinggi, sekitar 7%, sehingga lebih rentan terhadap kelembapan dan pertumbuhan jamur.
5. Warna dan Pola
Dalam hal warna dan pola, perbedaan granit dan keramik cukup mencolok. Granit, karena berasal dari batuan alami, memiliki variasi warna dan pola yang unik. Perbedaan ini dipengaruhi oleh komposisi mineral dan proses pembentukan geologisnya.
Setiap potongan granit memiliki corak yang berbeda, menciptakan tampilan yang eksklusif dan alami di setiap proyek. Pilihan warna granit pun cukup beragam, mulai dari putih, abu-abu, hingga warna-warna gelap seperti hitam atau merah, yang memberikan fleksibilitas dalam desain interior maupun eksterior. Sementara itu, keramik menawarkan pilihan warna dan motif yang lebih seragam karena proses produksinya menggunakan cetakan dan glasir.
6. Perawatan
Dari segi perawatan, perbedaan granit dan keramik cukup terlihat. Lantai keramik terkenal mudah dirawat karena noda, cairan, dan kotoran dapat dibersihkan dengan cepat menggunakan lap basah atau pembersih biasa. Keramik juga tidak memerlukan perlakuan khusus, sehingga lebih ramah di kantong dalam hal biaya perawatan.
Sebaliknya, granit membutuhkan perawatan yang lebih teliti. Karena berasal dari batuan alam, granit rentan terhadap goresan dan noda jika tidak dirawat dengan baik. Untuk menjaga kualitasnya, lantai granit perlu dipoles secara rutin, menjaga kelembapan ruangan, dan menggunakan pelindung pada kaki furnitur agar tidak merusak permukaannya. Perawatan tambahan ini memang sedikit lebih merepotkan, tetapi hasil akhirnya akan memberikan tampilan yang mewah dan tahan lama.
7. Penggunaan
Dalam hal penggunaan, perbedaan granit dan keramik juga cukup mencolok. Granit lebih cocok digunakan di area luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem dan perubahan suhu. Granit menjadi pilihan ideal untuk teras, jalur setapak, atau area eksterior lainnya karena sifatnya yang kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh panas maupun hujan.
Sebaliknya, keramik lebih sering digunakan di dalam ruangan, seperti di kamar mandi, dapur, atau ruang keluarga. Keramik jenis porselen juga bisa dipasang di luar ruangan, tetapi memerlukan perlakuan tambahan untuk menjaga ketahanannya terhadap perubahan cuaca dan kelembapan. Jika Anda ingin tampilan yang elegan di area luar ruangan, granit adalah pilihan yang lebih tahan lama dan estetis.
8. Pemasangan
Dalam hal pemasangan, perbedaan granit dan keramik cukup signifikan karena bobotnya. Granit memiliki bobot yang lebih berat, sehingga proses pemasangannya cenderung lebih rumit dan membutuhkan tenaga profesional. Selain itu, biaya pengiriman dan pemasangan granit biasanya lebih tinggi karena berat dan ketebalannya yang memerlukan perlakuan khusus.
Sebaliknya, keramik lebih ringan dan mudah diolah, sehingga proses pemasangannya lebih sederhana dan cepat. Hal ini membuat keramik menjadi pilihan yang lebih praktis dan hemat biaya, terutama untuk proyek renovasi atau pemasangan skala besar. Jika Anda mengutamakan kemudahan pemasangan, keramik bisa jadi pilihan yang lebih efisien.
9. Ukuran
Perbedaan granit dan keramik juga terlihat jelas dalam hal ukuran. Granit biasanya tersedia dalam ukuran yang lebih besar dan tebal karena dipotong langsung dari batuan alam. Ukuran potongan granit yang besar ini memungkinkan pemasangan dengan lebih sedikit sambungan, menciptakan tampilan lantai yang lebih rata dan mewah.
Sebaliknya, keramik tersedia dalam berbagai ukuran standar yang lebih kecil, seperti 20×20 cm atau 30×30 cm, sehingga lebih fleksibel dalam pemasangan di berbagai ruangan. Namun, karena memiliki lebih banyak sambungan, lantai keramik mungkin memerlukan perhatian ekstra untuk memastikan hasil akhirnya terlihat rapi dan seragam.
10. Harga
Jika membahas harga, perbedaan granit dan keramik juga cukup terasa. Granit cenderung dibanderol dengan harga lebih mahal karena berasal dari batuan alam yang proses pengolahannya lebih rumit dan memerlukan tenaga ahli dalam pemasangannya. Namun, harga tinggi ini sebanding dengan ketahanan dan tampilan estetis yang ditawarkan granit.
Di sisi lain, keramik menawarkan harga yang lebih ekonomis, menjadikannya pilihan yang ideal untuk Anda yang memiliki anggaran terbatas. Meski lebih murah, keramik tetap memiliki daya tahan yang baik dan tersedia dalam beragam desain menarik, sehingga tetap bisa mempercantik ruangan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Kesimpulan
Memahami perbedaan granit dan keramik sangat penting sebelum Anda memutuskan material mana yang paling cocok untuk hunian atau proyek Anda. Granit menawarkan ketahanan tinggi, tampilan alami yang mewah, dan daya tahan luar biasa, menjadikannya pilihan ideal untuk area dengan lalu lintas tinggi dan penggunaan luar ruangan. Sementara itu, keramik menawarkan kemudahan pemasangan, beragam pilihan motif, dan harga yang lebih terjangkau, sehingga cocok untuk Anda yang menginginkan solusi ekonomis tanpa mengorbankan keindahan desain. Dengan mempertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan lokasi pemasangan, Anda bisa memilih material yang paling sesuai untuk menciptakan tampilan lantai yang estetis dan tahan lama.