You are currently viewing 7 Daerah Penghasil Marmer di Indonesia
Daerah Penghasil Marmer

7 Daerah Penghasil Marmer di Indonesia

Daerah penghasil marmer – Marmer atau batu pualam merupakan salah satu jenis batuan metamorf yang terbentuk dari proses perubahan batu kapur atau gamping akibat tekanan dan suhu tinggi. Batu ini tersusun dari mineral kalsit dengan tambahan mineral lain seperti kuarsa, mika, klorit, limonit, hingga hematit.

Keindahan dan ketahanan marmer membuatnya banyak dimanfaatkan, baik untuk kebutuhan konstruksi maupun dekorasi. Contohnya, marmer digunakan dalam pembangunan Taj Mahal di India, pembuatan patung, monumen, hingga bahan lantai dan dinding bangunan mewah. Selain itu, marmer memiliki sifat tahan panas, tidak mudah terbakar, serta mudah dibersihkan, menjadikannya pilihan favorit untuk berbagai keperluan.

Indonesia sendiri memiliki sumber daya marmer yang sangat melimpah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi marmer di Indonesia sempat mencapai 367.563 meter kubik pada tahun 2021, sebelum menurun menjadi 71.490 meter kubik pada tahun 2022. Lalu, daerah mana saja yang menjadi penghasil utama marmer di Indonesia?

 

Daftar Daerah Penghasil Marmer di Indonesia

Di Indonesia, tambang marmer tersebar di berbagai wilayah dengan jumlah yang cukup besar, meskipun keberadaannya terbatas. Hal ini disebabkan oleh proses pembentukannya yang memerlukan waktu sangat lama. Beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai penghasil marmer terbesar dan berkualitas tinggi. Berikut adalah daftar daerah yang terkenal sebagai pusat produksi marmer di tanah air:

Baca Juga

Berapa Harga Marmer per Meter? Simak Jawabannya

Daerah yang Terkenal Sebagai Penghasil Batu Marmer Adalah Tulungagung, Ini Faktanya!

1. Tulungagung (Jawa Timur)

Tulungagung dikenal sebagai daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Aktivitas penambangan marmer di wilayah ini telah berlangsung sejak era kolonial Belanda. Lokasi tambangnya terletak di Bukit Besole, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Marmer dari Tulungagung terkenal dengan kualitasnya yang cukup baik, sehingga banyak dimanfaatkan untuk konstruksi rumah hingga fasilitas umum. Salah satu perusahaan yang turut mengelola industri marmer di daerah ini adalah PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT).

2. Magelang (Jawa Tengah)

Magelang menjadi salah satu daerah penghasil marmer di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Salaman. Marmer dari wilayah ini memiliki ciri khas unik, yaitu motif serat berwarna merah yang berasal dari dalam tanah.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, melimpahnya marmer di Magelang juga memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata. Salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian adalah Bukit Marmer Merah yang terletak di Desa Wisata Ngargoretno, Salaman.

3. Lampung

Lampung memiliki beberapa lokasi tambang marmer yang tersebar di berbagai daerah. Berdasarkan laporan Provinsi Lampung dalam Angka (2022) yang diterbitkan oleh BPS, beberapa titik tambang marmer dapat ditemukan di hulu Way Rilau, sebelah barat Way Semangka, Bukit Arakan, dan Way Pemerihan.

Selain itu, daerah penghasil marmer di Lampung juga mencakup Kecamatan Natar, Way Tuba, Sendang Agung, Pugung, Pagelaran, hingga Gedong Tataan. Batu marmer dari Lampung hadir dalam berbagai variasi warna dengan pola serat yang khas, menjadikannya memiliki nilai ekonomi tinggi ketika diolah.

4. Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil marmer di Indonesia dengan lokasi tambang yang tersebar di berbagai wilayah. Beberapa daerah yang menjadi pusat penambangan marmer di provinsi ini meliputi Pangkep, Maros, Barru, Bone, hingga Enrekang.

Marmer dari Sulawesi Selatan banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan dekorasi rumah hingga pembuatan batu nisan. Keberagaman motif dan warna marmer dari wilayah ini menjadikannya pilihan populer dalam industri konstruksi dan dekorasi.

5. Sumatra Barat

Sumatra Barat juga termasuk dalam daftar daerah penghasil marmer di Indonesia dengan beberapa lokasi tambang yang tersebar di berbagai wilayah. Beberapa titik utama penambangan marmer di provinsi ini berada di Halaban dan Sinatang, Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain itu, batu marmer juga ditemukan di Tamparungo, Kabupaten Sawahlunto, serta di Kabupaten Agam.

Marmer dari Sumatra Barat memiliki kualitas yang baik dan banyak digunakan dalam industri konstruksi serta dekorasi. Keberadaannya menjadi salah satu sumber daya alam yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah.

6. Aceh Selatan

Aceh Selatan merupakan salah satu daerah penghasil marmer di Indonesia yang memiliki potensi besar. Pengolahan marmer di wilayah ini dikelola oleh Politeknik Aceh Selatan (Poltas) di bawah naungan pemerintah daerah setempat. Batu marmer banyak ditemukan di kaki gunung Aceh Selatan dan dikenal memiliki warna serta pola serat yang unik.

Marmer dari Aceh Selatan sudah diolah menjadi berbagai produk berkualitas, seperti lantai marmer, meja tamu, kursi, gelas, hingga mangkuk. Keberadaan industri pengolahan ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah marmer lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

7. Kupang (Nusa Tenggara Timur)

Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi salah satu daerah penghasil marmer dengan potensi besar. Tambang marmer terbaru di wilayah ini mencakup area sekitar 32 hektare, menjadikannya sumber daya yang cukup menjanjikan. Sebelumnya, batu marmer juga ditemukan di Desa Tunua, Mollo Utara, Timor Tengah Selatan. Meskipun aktivitas tambang di sana sudah tidak beroperasi, bekas lokasi tambang kini dimanfaatkan sebagai destinasi wisata.

Di Tunua, marmer berasal dari Bukit Naetapan yang memiliki luas sekitar 10,5 hektare. Keindahan batu marmer dari wilayah ini tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata setempat.

 

Indonesia memiliki banyak daerah penghasil marmer yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Tulungagung, Magelang, hingga Kupang. Setiap daerah memiliki karakteristik marmer yang unik, baik dari segi warna, pola, maupun kualitasnya. Keberadaan tambang marmer ini tidak hanya mendukung industri konstruksi dan dekorasi, tetapi juga membuka peluang bagi sektor ekonomi dan pariwisata. Dengan pengelolaan yang tepat, potensi marmer di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta industri dalam negeri.

Leave a Reply